
Upacara Peringatan Hari Pramuka ke-64
Hari Pramuka ke-64 mengusung tema "Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa". Tema resmi ini diterapkan lewat keputusan Kwartir Nasional Pramuka Nomor 106 Tahun 2025, dan muncul tegas dalam materi visual—ditulis dengan huruf kapital tebal berwarna hitam. Tujuannya jelas: menegaskan kembali peran strategis Gerakan Pramuka sebagai agen perubahan positif yang memperkuat ketahanan nasional—dari segi sosial, ekonomi, hingga lingkungan.
Gerakan Pramuka bukan sekadar aktivitas rekreasi—tapi pendidikan nonformal yang mendidik karakter. Dasa Darma Pramuka menanam nilai religiusitas, cinta tanah air, kedisiplinan, kerja sama, kreativitas, hemat, dan integritas sejak dini. Secara struktural, sejak Kurikulum 2013, Pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolah dasar dan menengah. Namun sejak Kurikulum Merdeka pada 2024, ekstrakurikuler memang tidak lagi wajib—meski tetap ditawarkan oleh sekolah.
Hari Pramuka menjadi momen untuk merefleksikan relevansi pendidikan karakter di era sekarang. Pramuka mengajarkan disiplin, kemandirian, dan kolaborasi lintas komunitas—nilai-nilai yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Seiring zaman, generasi muda kita tumbuh di era digital, butuh mekanisme kolaborasi yang relevan dengan cara mereka berinteraksi—daring maupun luring. Pramuka punya potensi menjadi jembatan membangun ketahanan emosional dan sosial—dengan memanfaatkan nilai kekompakan, kepedulian, dan aksi nyata.
Pandemi global pernah menguji daya adaptasi kita. Pramuka, dengan jaringan komunitasnya, bisa menjadi wadah pembelajaran praktis tentang kesiapsiagaan (disaster response), solidaritas sosial, dan pelatihan soft skills—melampaui sekadar kemah di alam bebas.
Hari Pramuka ke-64 bukan sekadar seremonial. Ini kesempatan untuk memperbarui komitmen terhadap pengembangan karakter bangsa. Melalui kolaborasi, Pramuka bisa jadi pionir memperkuat ketahanan kita—dari desa hingga kota, dari sekolah hingga lembaga publik.
Bagi generasi muda dan masyarakat luas, ini panggilan: mari bergerak bersama. Bukan untuk seragam, bukan untuk atribut, tapi demi masa depan yang lebih kuat, tangguh, dan bersatu—karena sejatinya, karakter bangsa dibangun lewat kebersamaan.
0 Komentar